Gambar 17. Rangkaian Interface menggunakan 2 Buah IC 8255 dengan Rangkaian decodernya

[menuju akhir]

Gambar 17. Rangkaian Interface menggunakan 2 Buah IC 8255 dengan Rangkaian decodernya



1. Tujuan [kembali]

    a.) Mengetahui bentuk rangkaian interface dengan IC 8255

    b.) Memahami prinsip IC 8255


2. Alat dan Bahan [kembali]

  • IC 74LS139
IC demultiplekser 74LS139 merupakan demultiplekser 2 input dengan 4 output. IC ini terdiri dari dua buah demultiplekser dengan 16 buah pin. Sebagaimana IC digital lainnya, VCC dari IC ini memerlukan tegangan sebesar 5 V. Fungsi kerja dari IC 74139 ini dapat dilihat pada tabel berikut:



  • IC 8255

IC 8255 atau Programmable Peripheral Interface (PPI) 8255 adalah Integrated Circuit (IC) yang berfungsi sebagai interface antara bus data mikrokomputer dan perangkat input output. IC ini dikembangkan dan diproduksi oleh Intel pada tahun 1970-an untuk mikroprosesor Intel 8080.

PPI (Programmable periperal interface) 8255 itu sendiri adalah chip yang dirancang khusus untuk keperluan antarmuka (interface) pada sistem komputer yang menggunakan mikroprosesor intel. Istilah antarmuka di sini mengandung arti jembatan atau penghubung. Menghubungkan sebuah mikroprosesor dengan sebuah piranti luar (periperal) misalnya dengan keyboard, mouse, layar monitor, printer, dan lain-lain.PPI 8255 hanyalah satu jenis yang dapat diprogram untuk beberapa keperluan tertentu.Chip PPI 8255 memiliki 40 buah pin, yang konfigurasi pin-pinnya diperlihatkan pada gambar diatas. PPI 8255 (perhatikan gambar 2.12 ) memiliki 3 buah port (port A,B dan C) dan sebuah bus data 8-bit. Bus data adalah penghubung antara mikroprosesor dengan PPI 8255, sedangkan port A,B dan C adalah penghubung antara PPI 8255 dengan rangkaian kendali/piranti luar

Karena bus data  pada PPI 8255 hanya satu buah sedangkan port PPI ada 3 buah, bus data tidak dapat terhubung dengan ketiga port pada waktu yang bersamaan. Oleh karenanya, untuk menghubungkan bus data dengan salah satu port dapat dilakukan dengan memberikan kombinasi data tertentu pada pin A0 dan A1 sebagai berikut.


3. Dasar Teori [kembali]

Untuk hubungan input-output, mikroprosesor memerlukan suatu rangkaian interface. Interface menggunakan IC Programmable Peripheral Interface (PPI) 8255 yang mempunyai 3 port dengan masing-masing berkapasitas 8-bit. Jika dalam merancang sistem minimum 8088 ternyata memerlukan interface lebih dari 3 port maka dapat ditambahkan IC PPI 8255 sesuai kebutuhan dengan menambahkan rangkaian decoder-nya seperti gambar diatas.

Operasi-operasi input-output pada PPI 8255 :

a.   Sinyal output INTR dipakai untuk menginterrupt mikroprosesor untuk keadaan input dan output.

b.   Sinyal output -OBF (Output Buffer Full) aktif ‘0’ yang menandakan bahwa CPU sedang menulis data ke port A.

c.   Sinyal input -ACK aktif ‘0’ yang mengijinkan buffer output port A mengirim data keluar. Selain dari kondisi ini maka buffer output akan selalu pada keadaan high impedansi.

d.   Sinyal input -STB (Strobe Input) aktif ‘0’ akan mengirimkan data ke input latch.

e.   Sinyal output IBF aktif ‘1’ yang menandakan bahwa data telah dikirimkan ke input latch.

f.     Sinyal INTE (INTE1 dan INTE2) yang memfungsikan pin INTR. Keadaan pin INTR dikontrol oleh bit port PC6 (INTE1) dan PC4 (INTE2).

g.   Pin-pin PC2, PC1 dan PC0 dapat digunakan sebagai I/O biasa.


4. Percobaan [kembali]




Prinsip Kerja :

Pada rangkaian ini, menggunakan 2 buah IC 8255 yang dihubungkan ke inputan data 1 atau 0 yang diparalelkan dengan demux. Data inputan dikontrol oleh switch untuk melihat hasil instruksi pada LED. IC 8255 akan menulis data jika diberi nilai 0 pada pin RW' dan akan membaca jika diberi nilai 1.

  IC 8255 sebagai PPI (Programmable Peripheral Interface):

  • Dalam rangkaian ini, digunakan dua buah IC 8255 yang berfungsi sebagai penghubung (interface) antara mikroprosesor/mikrokontroler dengan perangkat eksternal seperti LED atau input switch.
  • Setiap IC 8255 memiliki tiga port I/O (PA, PB, dan PC) yang dapat dikonfigurasi untuk input atau output secara terpisah, sesuai kebutuhan sistem.

  Decoder 74LS139:

  • Rangkaian ini menggunakan decoder 74LS139 untuk menghasilkan sinyal seleksi (chip select) bagi dua IC 8255. Decoder ini berfungsi untuk memilih IC mana yang akan diaktifkan berdasarkan kombinasi input.
  • 74LS139 merupakan 2-to-4 line decoder, yang menghasilkan sinyal output rendah (aktif) pada salah satu dari empat keluaran berdasarkan kombinasi dua bit input.
  • Input dari 74LS139 dikendalikan melalui switch (DSW4) yang menghasilkan sinyal seleksi untuk memilih IC 8255 mana yang diaktifkan.

  Port I/O pada IC 8255:

  • Masing-masing IC 8255 memiliki port PA, PB, dan PC yang terhubung ke perangkat output (seperti LED) dan input (seperti DIP switch).
  • U1 dan U2 (IC 8255) mengontrol dua set LED yang berbeda. Port PA, PB, dan PC dari kedua IC ini terhubung ke resistor (RN1 dan RN2) yang berfungsi sebagai pembatas arus untuk mencegah kerusakan LED.
  • Port-port ini dapat dikonfigurasi dalam mode input atau output tergantung kebutuhan sistem, dan sinyal dari mikrokontroler atau mikroprosesor yang mengendalikan rangkaian ini akan menentukan data yang dikirim ke perangkat eksternal melalui port tersebut.

  Pengendalian LED:

  • LED yang terhubung ke IC 8255 pada port PA, PB, dan PC berfungsi sebagai indikator yang menyala atau mati berdasarkan sinyal yang diterima dari port I/O.
  • Setiap LED terhubung melalui resistor untuk membatasi arus. IC 8255 mengirimkan sinyal ke port yang dihubungkan ke LED, yang kemudian mengendalikan apakah LED tersebut menyala atau mati.
  • Misalnya, jika port PA pada IC U1 diaktifkan sebagai output dan menerima logika 1, maka LED yang terhubung ke port tersebut akan menyala. Jika logika 0, LED akan mati.

  Pengendalian Switch:

  • Switch (DSW1, DSW2, DSW3) digunakan sebagai input untuk memilih atau memberikan sinyal kepada port-port IC 8255.
  • Sinyal dari switch akan dibaca oleh IC 8255 dan digunakan untuk mengontrol perangkat output (seperti LED) atau untuk menentukan instruksi lebih lanjut bagi mikrokontroler yang mengendalikan rangkaian ini.

  Proses Seleksi IC:

  • Ketika salah satu dari IC 8255 diaktifkan melalui sinyal seleksi dari 74LS139, mikrokontroler akan mengirimkan data ke IC tersebut, yang kemudian mengendalikan perangkat I/O yang terhubung.
  • Proses seleksi ini memungkinkan sistem untuk menggunakan lebih dari satu IC 8255 tanpa menyebabkan konflik, karena hanya satu IC yang akan diaktifkan dalam satu waktu sesuai sinyal seleksi yang diterima.

5. Video [kembali]


6. Link Download [kembali]

Datasheet IC 74LS139 - Download

Datasheet IC 8255 - Download

Rangkaian Interface menggunakan 2 Buah IC 8255 dengan Rangkaian decodernya  [Download]





Tidak ada komentar:

Posting Komentar