Rangkaian Transeiver RS 232

[menuju akhir]

Gambar 84. Rangkaian Transeiver RS 232



1. Tujuan [kembali]

    a.) Memahami prinsip kerja dari port RS 232

    b.) Mengetahui fungsi pin - pin IC MAX 232


2. Alat dan Bahan [kembali]

A. IC MAX232


MAX232 adalah sirkuit yang mengubah sinyal dari port serial TIA-232 (RS-232) menjadi sinyal yang sesuai untuk digunakan dalam sirkuit logika digital yang kompatibel dengan TTL.

Spesifikasi :

TIA-232 line type and logic level

TIA-232 voltage

TTL voltage to/from MAX232

Data transmission (Rx/Tx) logic 0

+3 V to +15 V

0 V

Data transmission (Rx/Tx) logic 1

−3 V to −15 V

5 V

Control signals (RTS/CTS/DTR/DSR) logic 0

−3 V to −15 V

5 V

Control signals (RTS/CTS/DTR/DSR) logic 1

+3 V to +15 V

0 V


B. Resistor

Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V=I R). 
Spesifikasi :

C. Kapasitor

kapasitor adalah komponen elektronika yang memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan listrik dalam jangka waktu tertentu.

D. LED

LED adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju.


E. Logic State

Logicstate berfungsi untuk memberi tegangan rendah atau tinggi, atau logika 1 atau logika 0.


3. Dasar Teori [kembali]

Port Serial

Port serial dikenal juga sebagai port RS-232, dengan kekurangan dibanding port paralel adalah transmisi data kecepatan rendah karena data dikirimkan satu bit dalam suatu waktu, seperti gambar 81. Kecepatan transfer data dinyatakan dalam baudrate atau bitpersecond (bps). Adapun penjelasan konfigurasi pin-pin port serial, seperti Tabel 8 dan konektor port serial DB 9, seperti pada gambar 1.

Gambar 1. Blok diagram komunikasi lewat port serial

Pin DB-9

Pin DB-25

Nama

Deskripsi

3

2

TD

Transmit Data

2

3

RD

Receive Data

7

4

RTS

Request To Send

8

5

CTS

Clear To Send

6

6

DSR

Data Set Ready

4

20

DTR

Data Terminal Ready

1

8

DCD

Data Carrier Detect

9

22

RI

Ring Indicator

5

7

GND

Signal Ground


·       Data Carrier Detect/ Received Line Signal Detect (DCD): DCE memberitahu DTE ada data masuk di terminal masukan

·       Receive Data (RxD): digunakan DTE menerima data dari DCE

·       Transmit Data (TxD):  digunakan DTE mengirim data ke DCE

·       Data Terminal Ready (DTR): DTE memberitahu kesiapan terminalnya.

·       Signal Ground: saluran Ground

·       Ring Indikator (RI): DCE memberitahu ke DTE bahwa sebuah stasiun menghendaki hubungan dengannya.

·       Clear to Send (CTS): DCE memberitahu bahwa DTE boleh mulai mengirim data.

·       Request To Send (RTS): DCE diminta mengirim data oleh DTE.

·       DCE Ready (DSR): Sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahw DCE sudah siap.



Gambar 2. Konektor serial DB-9 bagian belakang CPU

    Port serial membutuhkan Sinkronisasi pada transmisi data agar data yang dikirimkan dapat diterima dengan benar. Setiap byte yang dikirimkan diberi bit tambahan yaitu 1 bit start dan 1 sampai 2 bit stop. Kadang diperlukan juga bit parity yang menyatakan apakah data yang dikirimkan memiliki bit 1 genap atau ganjil untuk keperluan sinkronisasi. Bit tambahan ini bersifat opsional, tergantung pada setting port tersebut. Aplikasi wireless: contoh, komputer dengan telepon seluler (Bluetooth). Dan dengan kabel data: contoh, telepon seluler dengan port serial pada komputer.

    Kecepatan transfer data pada RS232 dinyatakan dalam baudrate (bps) dimana baudrate menyatakan banyaknya bit yang dapat ditransfer dalam 1 detik. Baudrate terendah RS232 adalah 110 bps. Baik pengirim maupun penerima data harus mempunyai konfigurasi RS232 yang sama agar transfer data dapat berjalan dengan baik. Pengiriman data dilakukan dengan mengirimkan bit LSB terlebih dahulu dan data terakhir merupakan bit MSB. Gambar timing diagram sinyal asinkron untuk pengiriman data 01010011 tanpa bit paritas, 8 bit data dan stop bit sebesar 1 bit dapat dilihat pada gambar 3. dibawah ini.

Gambar 3. Timing Diagram sinyal data pada port serial

Contoh:

Spesifikasi port serial untuk hubungan PC dengan HP

a.       Port                 : COM1

b.      Baudrate         : 19200 bps

c.       Data bit           : 8 bit

d.      Parity Bits       : None (tidak ada)

e.       Stop bit            : 1 bit

f.        Flow Control   : None (tidak ada)

Level tegangan antara RS 232 tidak sama dengan level tegangan telepon seluler yang memiliki level tegangan TTL. Oleh karena itu komunikasi antara komputer dengan telepon seluler memerlukan antar muka. Sebuah rangkaian transceiver digunakan untuk menyamakan level tegangan antara RS 232 dengan level tegangan TTL yang dimiliki oleh telepon seluler.  Sebuah rangkaian transceiver digunakan untuk menyamakan level tegangan antara RS 232 dengan level tegangan TTL yang dimiliki oleh telepon seluler.


4. Percobaan [kembali]

Rangkaian transceiver digunakan untuk menyamakan level tegangan antara RS 232 dengan level tegangan TTL yang dimiliki oleh telepon seluler.  Sebuah rangkaian transceiver digunakan untuk menyamakan level tegangan antara RS 232 dengan level tegangan TTL yang dimiliki oleh telepon seluler. Rangkaian ini menggunakan IC MAX 232, IC MAX232 memiliki dua charge-pump internal yang berfungsi sebagai konverter tegangan +5V menjadi ±10V saat tanpa beban untuk operasi driver RS232. Konverter pertama menggunakan kapasitor C1 untuk menggandakan tegangan input +5V menjadi +10V saat C3 berada pada output V+. Konverter kedua menggunakan kapasitor C2 untuk merubah +10V menjadi -10V saat C4 berada pada output V-. Keluaran atau Receiver berupa LED akan menyala jika transmiter aktif  "LOW"

A. Identifikasi Transmitter dan Receiver 

·  T1IN (Pin 11) dan T2IN (Pin 10): Input data dari logika TTL yang akan dikonversi ke sinyal RS232 (Transmitter Input).

·  T1OUT (Pin 14) dan T2OUT (Pin 7): Output data dalam format RS232 yang dikonversi dari logika TTL (Transmitter Output).

·  R1IN (Pin 13) dan R2IN (Pin 8): Input data dalam format RS232 yang akan dikonversi ke logika TTL (Receiver Input).

·  R1OUT (Pin 12) dan R2OUT (Pin 9): Output data dari RS232 ke logika TTL (Receiver Output).


B. Prinsip Kerja 

    a.     T2IN = 0, T2OUT Menyala LED (D2):

  • Ketika sinyal logika pada T2IN adalah 0 (low), maka MAX232 akan mengubahnya menjadi sinyal RS232 yang sesuai dan mengeluarkannya di T2OUT.
  • LED D2 akan menyala jika pin T2OUT bernilai high (positif RS232) karena koneksi LED tersebut ke ground.

    b.      T2IN = 1, T2OUT Mati LED (D2):

  • Ketika sinyal logika pada T2IN adalah 1 (high), maka MAX232 akan mengubahnya menjadi sinyal RS232 yang sesuai (negatif), dan T2OUT akan low.
  • LED D2 akan mati karena tidak ada arus yang cukup untuk melewati LED menuju ground.

    c.       R1IN = 0, R1OUT Menyala LED (D1):

  • Jika R1IN menerima sinyal RS232 dengan level 0 (logika low RS232), maka output di R1OUT akan menjadi 1 (high TTL).
  • LED D1 akan menyala karena arus mengalir dari R1OUT melalui resistor R1 dan LED D1 menuju ground.

    d.     R1IN = 1, R1OUT Mati LED (D1):

  • Jika R1IN menerima sinyal RS232 dengan level 1 (logika high RS232), maka output di R1OUT akan menjadi 0 (low TTL).
  • LED D1 akan mati karena tidak ada arus yang mengalir melalui LED.

5. Video [kembali]


6. Link Download [kembali]


Rangkaian Transeiver RS 232  [Download]





Tidak ada komentar:

Posting Komentar