Rangkaian Voltage Divider
Bias adalah salah satu cara untuk mem-polarisasi transistor bipolar agar
bekerja dalam daerah aktif (active region). Prinsip kerja rangkaian Voltage
Divider Bias adalah menggunakan pembagi tegangan (voltage divider) dengan dua resistor
untuk menentukan tegangan basis-emitter (VBE) pada transistor.
Pilih dua resistor, yaitu resistor basis (R1) dan resistor kolektor
(R2), dengan nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai resistor ini akan mempengaruhi
titik kerja (Q point) transistor. Rangkaian Voltage Divider Bias menggunakan
dua resistor (R1 dan R2) yang dihubungkan secara seri antara tegangan catu daya
positif (Vcc) dan ground (0V). Tegangan Vcc dibagi antara kedua resistor ini.
Tegangan VBE adalah tegangan yang diterapkan antara basis dan emitor
transistor, yang diperlukan agar transistor bekerja dalam mode aktif.
Salah satu keunggulan dari rangkaian Voltage Divider Bias adalah stabilitasnya terhadap perubahan suhu. Ini karena perubahan tegangan catu daya tidak langsung mempengaruhi tegangan basis-emitor yang dihasilkan oleh pembagi tegangan. Dengan merancang resistor R1 dan R2 dengan benar, kita dapat memastikan transistor berada pada titik kerja yang stabil dalam daerah aktifnya di kurva karakteristik transistor. Di mana VCE adalah tegangan kolektor-emitor.
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian fixed bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan
Jawab :
Prinsip kerja rangkaian Voltage Divider Bias adalah untuk memberikan
tegangan basis yang sesuai pada transistor, sehingga transistor dapat mengatur
arus kolektor dengan benar.
Dari tegangan Input Vcc sebesar 12 V nantinya akan
mengalir arus yang akan mengalir kedua arah yakni menuju RC (pada
pengukuran sebesar 0,984k ohm) dan RB1 (pada pengukuran sebesar 9,98k
ohm) dan akan menghasilkan Ib dan Ic dengan hasil pengukuran Ib = 0mA
dan Ic = 0,04mA. Arus yang melewati kedua resistor tersebut nantinya akan
mengalir masuk menuju transistor. Arus Ib akan masuk melewati kaki basis
sedangkan arus Ic akan mengalir melalui kaki kolektor. Kedua arus tersebut akan
keluar melalui kaki emitter lalu melalui Resistor emitter (RE)
yang pada pengukuran sebesar 0,985k ohm dan kemudian menuju
ground. Arus yang mengalir melalui RB1 juga akan mengalir menuju
RB2 (pada pengukuran sebesar 0,532k ohm) dan mengalir langsung menuju
ground.
Arus yang mengalir melalui kaki basis ke kaki emitter
akan menghasilkan tegangan VBE yang setelah diukur dengan Voltmeter,
didapatkan nilai sebesar 0,592V. Arus yang mengalir dari kaki kolektor ke
kaki emitter akan menghasilkan tegangan VCE yang setelah diukur dengan
Voltmeter diperoleh nilai sebesar 11,96V.
Arus yang melalui RB1 lalu masuk ke kaki basis akan
menghasilkan tegangan VRB1 (pada pengukuran sebesar 11,4V), arus yang
melalui RB2 akan menghasilkan tegangan VRB2 (pada pengukuran sebesar
0,627V), dan arus yang mengalir ke RC lalu ke kaki kolektor akan
menghasilkan tegangan VRC (pada pengukuran sebesar 0,043V). Arus yang
keluar melalui kaki emitter lalu mengalir melalui RE akan menghasilkan tegangan
RE (VRE) yang pada pengukuran diperoleh nilai sebesar 0,043V.
2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan fixed bias, self bias, dan voltage divider bias (dalam bentuk grafik)
Jawab :
3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)
Jawab :
Berikut adalah beberapa nilai yang mempengaruhi
perubahan Q Point dalam Voltage Divider Bias:
- Nilai Resistor Basis (RB1
dan RB2): Nilai-nilai resistor dalam pembagi tegangan (RB1 dan RB2) berpengaruh
besar terhadap Q Point. Semakin besar nilai total resistansi (RB1 + RB2),
semakin besar arus basis (Ib), yang akan mempengaruhi arus kolektor (Ic) dan
tegangan kolektor-emitter (Vce). Perubahan nilai-nilai RB1 atau RB2 dapat
memindahkan Q Point.
- Nilai Resistor Kolektor
(RC): Nilai
resistor kolektor (RC) juga memengaruhi arus kolektor (Ic) dan tegangan
kolektor-emitter (Vce). Semakin besar RC, semakin kecil Ic, dan Vce cenderung
meningkat. Perubahan RC juga akan memengaruhi Q Point.
- Nilai Tegangan Sumber (Vcc): Nilai
tegangan sumber (Vcc) akan memengaruhi tingkat potensial tegangan
kolektor-emitter (Vce) yang tersedia saat transistor beroperasi. Peningkatan
Vcc akan memengaruhi karakteristik operasi transistor dan Q Point.
- Nilai-nilai Parameter
Transistor: Karakteristik transistor, seperti hfe (gain arus), Vbe (tegangan
basis-emitor), dan Vce (tegangan kolektor-emitor), dapat berbeda antara
transistor yang berbeda. Penggunaan transistor dengan parameter yang berbeda
akan memengaruhi Q Point.
- Perubahan Temperatur: Suhu
lingkungan dapat memengaruhi karakteristik transistor dan resistansi resistor.
Perubahan suhu akan memengaruhi resistansi transistor dan nilai-nilai komponen,
yang dapat memindahkan Q Point.
- Toleransi Komponen: Nilai
resistor yang sebenarnya mungkin memiliki toleransi tertentu. Variabilitas
dalam nilai-nilai ini juga dapat memengaruhi Q Point.
Download Video Percobaan [disini]
Download Video Penjelasan [disini]
Rangkaian Voltage Divider Bias [disini]
Datasheet Resistor [disini]
Datasheet Transistor [disini]
Datasheet Voltmeter [disini]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar